Laa Dhororo walaa Dhiroro : Jangan Menyakiti dan jangan membalas menyakiti

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkNqofjcb0YywgoBnFTwx2_m6VCzSqDl9NmbUDAVzBJWI_vQMC-pwOadGsX8cvXYzZ79uTwIT9OFkEnI5g-MChG71endciqrSfJD7VSm-ifN7Gj0gaUYJhjobHorc1MdaNiRUv3vhuDTM/s72-c/images.jpg click to zoom
Ditambahkan 07:55
Kategori fikih-muamalah Produk
Harga Rp. 49.000 @ Al-Qur`an merupakan kitab suci Agama Islam yang diturunan oleh Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Mal...
Share
Hubungi Kami

Review Laa Dhororo walaa Dhiroro : Jangan Menyakiti dan jangan membalas menyakiti


Laa Dhororo walaa Dhiroro
Rp. 49.000 @
Al-Qur`an merupakan kitab suci Agama Islam yang diturunan oleh Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril, yang  ditujukan kepada seluruh makhluk dengan tujuan lisa`adatid dunya wal Akhiroh. karena ia merupakan kitab yang disucikan, maka setiap orang yang membacanya akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang keutamaan membaca Al-qur`an dantaranya yang artinya:

“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.” [Al-Bukhari 5027

“Yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca Al-Qur`an namun dia tidak tepat dalam membacanya  dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.” [Al-Bukhari 4937, Muslim 244]
“Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah : aromanya wangi dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mu`min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya namun rasanya manis. Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit. Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.” [Al-Bukhari 5427, Muslim 79


Melalui hadits-hadits di atas, jelaslah bawasanya membaca Al-qur`an merupakan salah satu amal yang baik, akan tetapi tidak selamanya sebuah amal yang baik itu dapat dikatan ibadah, bahkan hal tersebut bisa juga menjadi HARAM. Mengapa????

Karena seperti yang telah dijelaskan dalam postingan pertama bahwa ada 3 unsur yang menyebabkan amalseseorang bisa dikatakan ibadah atau ma`shiyat.

Sebagae contoh :

Akhir-akhir ini di Laboratorim Agama/Masjid UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta saat menjelang sholat dhuhur, ada salah satu takmir yang membaca Al-qur`an dengan menggunakan speaker. Hal tersebut dilakukan bersamaaan dengan adanya kegiatan belajar mengajar di kampus. Mungkin ia berniat untuk mengingatkan para mahasiswa dan dosen bahwa waktu dhuhur akan segera tiba, akan tetapi apa yang dilakukan itu malah mengganggu KBM. Terlebih bagi mahasiswa fakultas Adab dan Ilmu Budaya yang tempatnya berada dekat dengan masjid (sangat mengganggu banget dech pokoknya).
Seperti yang kita tahu, membaca Al-qur`an merupakan hal sangat dianjurkan oleh Nabi, tetapi anjuran tersebut tidak memerintahkan untuk membacaya dengan suara yang keras, apalagi dengan menggunakan speaker, karena Innallaha sami`un `alim. Terlebih kalau membacanya dapat mengganggu orang lain, maka hal tersebut tidak dibenarkan oleh Islam, karena ada hadits Nabi mengatakan “La dhororo wala dhiroro” tidak boleh menyakiti dan tidak boleh membalas menyakiti. Selain itu ada juga qoidah fikhiyah yang mengatakan “DarUl mafasid muqoddamun ala jalbul masholih” Artinya menolak kemadhoratan lebih didahulukan daripada mengambil manfaat” dan “Ad-dhororu yuzalu” Kemadhorotan itu harus dihilangkan. Jadi dapat diambil kesimpulan bawasanya ketika membaca Al-Qura`an  dengan suara yang keras dan dapat mengganggu orang lain, maka hal tersebut tidak diperbolehkan.




Komentar